Description
Deskfripsi Inkubator Telur DFP-73 :
Inkubator Telur DFP-73 digunakan untuk menetaskan telur.
Pengaturan/Kontrol Suhu & Kelembaban : Otomatis
Otomatis & Manual
Mode Otomatis : Suhu, kelembaban dan pemutaran telur bekerja secara otomatis kecuali penambahan air
Mode Manual : Suhu, kelembaban, dan pemutaran telur dapat diatur secara manual
Tidak bising
Rak Telur : ukuran standar, kecil dan besar
Dilengkapi plat dengan desain yang dapat mencegah anak ayam terjepit
Alarm akan bunyi otomatis untuk pengisian air
Alarm akan bunyi otomatis jika ada bagian yang rusak atau tidak berfungsi
Mudah dibersihkan
Penutup utama berlapis sehingga suhu luar tidak mempengaruhi suhu dalam alat
Kapasitas :
Telur burung puyuh : 52 butir menggunakan tray kecil
Telur ayam : 20 butir menggunakan tray ukuran standar, Telur Angsa : 10 Butir
Suhu : 20-42 °C
Kontrol suhu dan kelembaban : Otomatis
Kelembaban : 30-70 %
Pemutaran telur : 0~120°, 180°, 240° (tiap jenis telur berbeda)
Panjang : 50 cm
Lebar : 41 cm
Tinggi : 16 cm
Berat : 4,7 kg
Tampilan layar : LCD
Daya : Maksimal 65 Watt, rata-rata 48 Watt
Mengapa Mesin Tetas Penting
Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan dengan permintaan yang cukup tinggi setiap hari. Dengan demikian produksi ayam menjadi salah satu sektor yang harus dikembangkan. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ayam perlu didukung oleh dengan peralatan moderen seperti sebuah mesin penetas telur.
Penggunaan mesin tetas lebih efektif dibandingkan dengan cara alami.Keunggulan penggunaan mesin tetas telur yaitu tingkat keberhasilan tinggi. Dengan mengikuti tata cara penggunaan yang benar, tingkat keberhasilan penetasan dapat lebih dari 90% sementara dengan cara alami atau tradisional bisa di bawah 50%.
Perbedaan Mesin Tetas dan Inkubator
Mesin Tetas dan Inkubator hampir sama secara fisik. Letak perbedaannya terdapat pada bentuk rak telur. Rak telur di dalam ruang inkubator dilengkapi dengan pemutar sedangkan dalam mesin tetas atau hatcher tidak membutuhkan pemutar. Hari 1-3 telur berada di mesin tetas, senjutnya hari ke 4-18 telur dipindahkan ke inkubator. Selanjutnya hari ke 19 hingga menetas telur dipindahkan ke mesin tetas. Adapun tujuan pemindahan dari mesin tetas ke inkubator lalu kembali ke mesin tetas adalah agar mesin tetas mampu menghasilkan DOC atau anak ayam setiap hari secara kontiyu dalam jumlah yang relatif tetap.
Lihat Juga : Inkubator Penetas Telur DFP-88 | Egg Shell Strength Meter DFP-101 | Alat Teropong Telur DFP-66
Kunjungi Situs Kami Jika Anda Memerlukan Alat Laboratorium
Reviews
There are no reviews yet.